Selasa, 27 Juni 2017

Manajemen Kelas

Resume 1 (after mid semester)

Manajemen Kelas

Image result for manajemen kelas 


1.        Definisi Manajemen Kelas
Manajemen kelas merupakan kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar yang efektif di dalam kelas. Ketika kelas dikelola secara efektif, maka kelas akan berjalan lancer dan murid akan aktif dalam pembelajaran. Beberapa contoh manajemen kelas, yaitu:
·      Membuat kelas sebagai tempat belajar.
·      Menciptakan proses belajar yang efektif di dalam kelas.
·      Menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk terjadinya proses belajar.
·      Selalu berusaha agar siswa benar-benar aktif belajar.
·   Mengupayakan sarana-sarana yang membantu proses belajar menjadi lebihefektif dan lebih efisien.

2.        Tujuan Manajemen Kelas
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari manajemen kelas ini adalah:
·  Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
·  Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar yang efektif.
·      Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar secara efektif.
·     Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-sifat individunya.

3.        Mendesain Lingkungan Fisik Kelas
Ketika memikirkan tentang manajemen kelas yang efektif, guru yang tidak berpengalaman terkadang mengabaikan lingkungan fisik. Desain lingkungan fisik kelas lebih dari sekedar penataan barang di kelas.
Prinsip Penataan Kelas
Terdapat empat prinsip dasar yang dapat dipakai untuk menata kelas, yaitu:
1) Kurangi kepadatan di tempat lalu-lalang. Gangguan dapat terjadi di daerah yang sering dilewati. Daerah ini antara lain area belajar kelompok, bangku murid, meja guru, dan lokasi penyimpanan pensil, rak buku, komputer, dan lokasi lainnya. Pisahkan area-area ini sejauh mungkin dan pastikan mudah diakses.
2) Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor murid secara cermat. Untuk itu, guru harus bisa melihat semua murid.
3)  Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses. Hal ini akan meminimalkan waktu persiapan dan perapian, dan mengurangi kelambatan dan gangguan aktivitas.
4)  Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas. Tentukan di mana guru dan murid akan berada saat presentasi kelas diadakan.

Gaya Penataan
Dalam memikirkan bagaimana cara guru mengorganisasikan ruang fisik kelas, guru harus bertanya kepada diri sendiri tipe aktivitas pengajaran apa yang akan diterima murid (seluruh kelas, kelompok kecil, tugas individual, dan lain-lain). Pertimbangkan penataan fisik yang paling mendukung aktivitas itu. Beberapa gaya penataan kelas standar adalah gaya auditorium, tatap muka, off-set, seminar, dan klaster.
a.    Gaya auditorium. Gaya susunan kelas di mana semua murid duduk menghadap guru.
b.   Gaya tatap muka (face-to-face). Gaya susunan kelas di mana murid saling menghadap.
c.  Gaya off-set. Gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (biasanya 3 atau 4 anak) duduk di bangku, tetapi tidak duduk berahadapan langsung satu sama lain.
d. Gaya seminar. Gaya susunan kelas di mana sejumlah besar murid (10 atau lebih) duduk di susunan berbentuk lingkaran, atau persegi, atau bentuk U.
e.   Gaya klaster. Gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (biasanya 4 sampai 8 anak) bekerja dalam kelompok kecil.

Mendesain Kelas
Berikut ini terdapat langkah-langkah mendesain kelas :
1)  Pertimbangkan apa aktivitas yang akan dilakukan murid. Jika Anda akan mengajar TK atau SD, Anda perlu menciptakan setting untuk membaca dengan suara keras, mengajar membaca secara berkelompok, , tempat untuk berbagi pandangan, pengajaran matematika, dan tempat pelajaran keterampilan dan seni.
2) Buat gambar rencana tata ruang. Sebelum Anda memindahkan perabot, gambar beberapa rancangan tata ruang dan kemudian pilih salah satu yang menurut Anda paling baik.
3) Libatkan murid dalam perencanaan tata ruang kelas. Anda dapat merencanakan tata ruang sebelum sekolah dimulai, tetapi setelah sekolah dimulai, tanyakan kepada murid tentang bagaimana pendapat mereka tentang rencana Anda itu. Jika mereka menyarankan perbaikan yang masuk akal, cobalah.

4)  Cobalah rancangan dan bersikaplah fleksibel dalam mendesainnya. Beberapa minggu setelah masuk sekolah, evaluasilah efektivitas tata ruang Anda. Waspadalah pada problem yang mungkin muncul akibat penataan itu.

0 komentar:

Posting Komentar