(Resume 1)
Selayang Pandang Psikologi
Pendidikan
Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu
psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan
pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Pengajaran merupakan proses
pendidikan yang sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan
serta dirancang untuk mempermudah belajar. Sedangakan, pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
Latar Belakang
Historis
Ada tiga perintis terkemuka yang muncul di awal
sejarah psikologi pendidikan.
1.
William James
(1842-1910)
·
Mendiskusikan
aplikasi psikologi untuk mendidik anak.
·
Mengatakan bahwa
eksperimen psikolgi di laboratorium sering kali tidak bisa menjelaskan kepada
kita bagaimana cara mengajar anak secara efektif.
·
Menegaskan
pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas.
·
Merekomendasikan
tentang mulainya mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat
pengetahuan dan pemahaman anak.
2.
John Dewey
(1859-1952)
·
Penggerak untuk
mengaplikasikan psikologi di tingkat praktis.
·
Pembangun
laboratorium psikologi pendidikan pertama di AS, di Universitas Chicago, pada
tahun 1894.
·
Mengemukakan
pandangan tentang tentang anak sebagai pembelajar aktif (active learner).
·
Mengemukakan ide
bahwa pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan
memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
·
Mengemukakan
gagasan bahwa semua anak berhak mendapat pendidikan yang selayaknya.
3.
E. L. Thorndike
(1874-1949)
·
Memberi banyak
perhatian pada penilaian dan pengukuran serta perbaikan dasar-dasar belajar
secara ilmiah.
·
Berpendapat
bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang paling penting adalah
menanamkan keahlian penalaran anak.
·
Sangat ahli
dalam melakukan studi belajar dan mengajar secara ilmiah.
·
Mengajukan
gagasan bahwa psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus
pada pengukuran.
Mengajar: Antara
Seni dan Ilmu Pengetahuan
Baik sains maupun seni dan pengalaman
keahlian mengajar berperan penting bagi keberhasilan seorang pendidik. Bidang
psikologi pendidikan banyak mengambil sumber dari teori dan riset psikologi
yang lebih luas, seperti teori Jean Piaget dan Lev Vygotsky. Kita akan melihat
bahwa kedua teori itu banyak mengandung aplikasi yang bisa menjadi pedoman
untuk mengajar. Ahli psikologi pendidikan mengakui bahwa mengajar terkadang
harus mengabaikan saran-saran ilmiah, tetapi menggunakan improvisasi dan spontanitas.
Sebagai sebuah ilmu, tujuan psikologi
pendidikan adalah memberi kita pengetahuan riset yang dapat secara efektif
diaplikasikan untuk situasi mengajar. Tetapi, pengajaran yang kita lakukan
tetap merupakan sebuah seni mengajar.
Cara Mengajar yang Efektif
Mengajar adalah hal yang kompleks dan
murid-murid itu bervariasi, maka tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang
efektif untuk semua hal. Guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi,
dan harus bisa mengaplikasikannya secara fleksibel. Dua hal utama yang
dibutuhkan yaitu: (1) pengetahuan dan keahlian professional, dan (2) komitmen
dan motivasi.
1.
Pengetahuan dan Keahlian Profesional
Guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan
keahlian atau keterampilan mengajar yang baik, memiliki strategi pengajaran
yang baik dan didukung oleh metode penetapan tujuan, rancangan pengajaran, dan
manajemen kelas.
·
Penguasaan Materi Pelajaran (Harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami
serta menguasai materi.)
·
Strategi Pengajaran (Harus mendorong anak untuk mengeksplorasi dunia
mereka, menemukan pengetahuan, merenung, dan berpikir secara kritis.)
·
Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan
Instruksional (Harus menentukan
tujuan pengajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan.)
·
Keahlian Manajemen Kelas (Mampu menjaga kelas tetap aktif bersama,
mengorientasikan kelas ke tugas-tugas, serta membangun dan mempertahankan
lingkungan belajar yang kondusif.)
·
Keahlian Motivasional (Punya strategi yang baik untuk memotivasi murid
agar mau belajar.)
·
Keahlian Komunikasi (Keahlian dalam berbicara, mendengar, mengatasi
hambatan komunikasi verbal, memahami komunikasi nonverbal murid, dan mampu
memecahkan konflik secara konstruktif.)
·
Belajar Secara Efektif dengan Murid dari Latar
Belakang Kultural yang Berlainan
(Harus mengetahui dan memahami anak dengan latar belakang kultural yang
berbeda-beda, sensitif terhadap kebutuhan murid, dan mendorong murid untuk
menjalin hubungan positif dengan murid berlatar belakang kultural yang berbeda.)
·
Keahlian Teknologi
(Mengembangkan keahlian teknologi dan mengintegrasikan komputer ke dalam proses
belajar di kelas.)
2.
Komitmen dan Motivasi
Menjadi
guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi. Komitmen dan motivasi
dapat membantu guru yang efektif untuk melewati masa-masa yang sulit dan
melelahkan dalam mengajar. Guru yang efektif juga punya kepercayaan diri
terhadap kemampuan mereka dan tidak akan membiarkan emosi negatif melunturkan
motivasi mereka.
0 komentar:
Posting Komentar