Resume
1 (after mid semester)
Manajemen Kelas
1.
Definisi Manajemen Kelas
Manajemen kelas merupakan kegiatan untuk menciptakan
dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar yang
efektif di dalam kelas. Ketika kelas dikelola secara efektif, maka kelas akan
berjalan lancer dan murid akan aktif dalam pembelajaran. Beberapa contoh
manajemen kelas, yaitu:
·
Membuat kelas
sebagai tempat belajar.
·
Menciptakan
proses belajar yang efektif di dalam kelas.
·
Menciptakan
suasana kelas yang kondusif untuk terjadinya proses belajar.
·
Selalu berusaha
agar siswa benar-benar aktif belajar.
· Mengupayakan
sarana-sarana yang membantu proses belajar menjadi lebihefektif dan lebih
efisien.
2.
Tujuan Manajemen Kelas
Ada
beberapa tujuan yang ingin dicapai dari manajemen kelas ini adalah:
· Mewujudkan
situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai
kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan
semaksimal mungkin.
· Menghilangkan
berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar
yang efektif.
·
Menyediakan dan
mengatur fasilitas serta perabot yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar
secara efektif.
· Membina dan
membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta
sifat-sifat individunya.
3.
Mendesain Lingkungan Fisik Kelas
Ketika memikirkan tentang manajemen kelas yang
efektif, guru yang tidak berpengalaman terkadang mengabaikan lingkungan fisik.
Desain lingkungan fisik kelas lebih dari sekedar penataan barang di kelas.
Prinsip Penataan
Kelas
Terdapat empat prinsip dasar yang dapat dipakai
untuk menata kelas, yaitu:
1) Kurangi
kepadatan di tempat lalu-lalang. Gangguan dapat terjadi di daerah yang sering
dilewati. Daerah ini antara lain area belajar kelompok, bangku murid, meja
guru, dan lokasi penyimpanan pensil, rak buku, komputer, dan lokasi lainnya.
Pisahkan area-area ini sejauh mungkin dan pastikan mudah diakses.
2) Pastikan bahwa
guru dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting
adalah memonitor murid secara cermat. Untuk itu, guru harus bisa melihat semua
murid.
3) Materi
pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses. Hal ini akan
meminimalkan waktu persiapan dan perapian, dan mengurangi kelambatan dan
gangguan aktivitas.
4) Pastikan murid
dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas. Tentukan di mana guru dan
murid akan berada saat presentasi kelas diadakan.
Gaya Penataan
Dalam memikirkan
bagaimana cara guru mengorganisasikan ruang fisik kelas, guru harus bertanya
kepada diri sendiri tipe aktivitas pengajaran apa yang akan diterima murid
(seluruh kelas, kelompok kecil, tugas individual, dan lain-lain). Pertimbangkan
penataan fisik yang paling mendukung aktivitas itu. Beberapa gaya penataan
kelas standar adalah gaya auditorium, tatap muka, off-set, seminar, dan
klaster.
a.
Gaya auditorium.
Gaya susunan kelas di mana semua murid duduk menghadap guru.
b. Gaya tatap muka
(face-to-face). Gaya susunan kelas di
mana murid saling menghadap.
c. Gaya off-set.
Gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (biasanya 3 atau 4 anak) duduk di
bangku, tetapi tidak duduk berahadapan langsung satu sama lain.
d. Gaya seminar.
Gaya susunan kelas di mana sejumlah besar murid (10 atau lebih) duduk di
susunan berbentuk lingkaran, atau persegi, atau bentuk U.
e. Gaya klaster.
Gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (biasanya 4 sampai 8 anak) bekerja
dalam kelompok kecil.
Mendesain Kelas
Berikut ini
terdapat langkah-langkah mendesain kelas :
1) Pertimbangkan
apa aktivitas yang akan dilakukan murid. Jika Anda akan mengajar TK atau SD, Anda
perlu menciptakan setting untuk membaca dengan suara keras, mengajar membaca
secara berkelompok, , tempat untuk berbagi pandangan, pengajaran matematika,
dan tempat pelajaran keterampilan dan seni.
2) Buat gambar
rencana tata ruang. Sebelum Anda memindahkan perabot, gambar beberapa rancangan
tata ruang dan kemudian pilih salah satu yang menurut Anda paling baik.
3) Libatkan murid
dalam perencanaan tata ruang kelas. Anda dapat merencanakan tata ruang sebelum
sekolah dimulai, tetapi setelah sekolah dimulai, tanyakan kepada murid tentang
bagaimana pendapat mereka tentang rencana Anda itu. Jika mereka menyarankan
perbaikan yang masuk akal, cobalah.
4) Cobalah
rancangan dan bersikaplah fleksibel dalam mendesainnya. Beberapa minggu setelah
masuk sekolah, evaluasilah efektivitas tata ruang Anda. Waspadalah pada problem
yang mungkin muncul akibat penataan itu.
0 komentar:
Posting Komentar